Memang kalau dibayangkan perjuangan dan
pengorbanan kami para asatidz untuk membimbing mereka lumayan sulit. Di sisi
lain kami semua adalah seorang pelajar aliyah, atau MAN 3 Kediri tepatnya, yang
bila dirasa waktu harus terbagi sangat adil antara sekolah dan mengajar di TPQ.
“Walaupun rasa lelah datang setelah sepulang
sekolah, pekerjaan sekolah menumpuk, piket di pondok, aku harus tetap semangat.
Kami para asatidz berjuang dijalan Allah untuk menumpas buta huruf Al-Qur’an
dan berbagi secercah ilmu yang kami pahami kepada santri TPQ kami.”,batinku
begumam penuh keyakinan.
***
“Tepuk
Do’a!!..prok-prok, Aku mau do’a prok-prok.. Supaya do’aku dikabulkan oleh
Allah.. prok-prok tanganku menengadah .. prok-prok.. mataku terpejam... hayo,
semuanya harap tenang, Du’a an!!..”, kata pak Rohman, ketika memeberi intruksi
untuk berdo’a.
Ya seperti itulah, setiap akan mengaji kami awali
dengan do’a bersama,tepuk do’a, tepuk anak soleh, melantunkan kalamun Qodim.
“Siapa nama Nabimu yang agung2x...Muhammad!!!
Nabi akhiru zaman penuntun umat islam..
Siapa nama Nabimu agung.., Muhammad”,ajakku agar
mereka semangat dan tidak ramai lagi.
***
Peringatan isro’ mi’roj bersama
santri-santri Al Mu’thi dan Al Istiqomah masih sangat terkenang.
Berminggu-mingu kami dari asatidz asatidz dari TPQ masing-masing melatih mereka untuk mempersiapkan persembahan dari TPQ
kami. Dari berlatih rebana, menari,dan bernyanyi.
“Ayo mbak, mas hari ini kita latihan ya, yang
bagian menari sama bu Ulin dan yang bernyanyi sama bu Nova, kata bu Nova
memahamkan.”
Tepatnya pada tanggal 27 Mei
2014 kami akan menampilkan santri-santri kami.
“Memang
wajar namanya anak-anak ketika latihan pasti ada saja tingkah lucu mereka, dari
mengeluh bu capek!,bu..lapar!, bu haus!”, kata bu Firda asatidz sari Al
Istiqomah.
“Namun semangat mereka,
saya acungi jempol bu fir, ketika saya belum datang latihan, pasti ada dari
mereka yang bergegas kepondok untuk mencari dan diajak untuk latihan”ujar saya
dengan semangat.
Ketika waktunya sudah tiba
pentas. Ya lumayanlah.. tak sia-sia kami melatih mereka, mereka menunjukkan
penampilan terbaik mereka.
“Bu
Iin, lihat itu santri Istiqomah tampil, wah keren bu, vokal dan rebananya
sangat kompak”, bisikku pada bu Iin.
“Iya, bu Ulin, walaupun
saat latihan ya kesulitan, terkadang ada aja salah satu dari mereka yang tidak
hadir, tapi karena semangat, mereka dapat menutupi kekurangan mereka.”
Tidak kalah seru ketika akan
menyanyikan lagu Qod Ansoha,pak Rojabi, pak Rijal, serta pak Rohman bergegas
menata para santri dari Tpq Al-Mu’thi dan Al-Istiqomah di panggung.Ada yng
lari, ada yang nangis, ada yang langsung bersiap menata diri. macam-macam deh
tingkahnya.
“Nggak apa-apa bu,
namanya juga anak-anak kalau dipaksa-paksa nanti malah berontak dan nangis, ya
semampunya aja kita mengaturnya” ujar bu Nova padaku.”
***
“Qod ansoha lii abii, wa
robbat bi khusnihaa..Ummi wa arsatani.... ustad wal mu’alimi....”,latunan lagu
qod ansoha yang dinyanyikan para santri dengan kompak dan lantang, di selingi
dengan puisi.
Kami berempat,saya, bu Nova, bu
Iin, dan bu Firda hanya bisa tersenyum sembari mengingat-ingat, perjuangan kami
para asatidz untuk melatih mereka,terpontang panting harus mencarikan kostum
untuk tampil untuk rebana dan menari, harus merias mereka satu persatu.
“Haduuhhh, capek sih
kalau dibayangin.. tapi ketika mereka tampil membuat hati jadi terenyuh, aku
bangga pada mereka” batinku berkata.
Setelah acara demi acara
berlangsung anak-nak juga pada ngantuk, ada yang lari-larian ada yang dengerin
ceramah waktu itu sambil makan jajan di kotak. Penceramahnya seru, beliau
menggunkan media wayang, beliau menerangkan dengan telaten gambar wanyang tersebut
kaitan antara wayang dengan kehidupan sehari-hari.
“Acara
sudah selesai, waktunya bersih-bersih masjid Al-Husna dan halamannya, sampahnya
berserakan ayo kita bersihkan bu fir.”,ajakku.
“Mbak-mbak,
guru TPQ ayo makan dulu di mushola Al-Mu’thi.”, kata seorang bapak mengajak
kami berempat.
Haduuh, nggak nyangka setelah
makan kami masih diberi jajan kotakan banyak, Alhamdulillah, nanti bisa dibagi
sama temen-temen di pondok. Semoga secercah pengabdian kami, kelak memberi
manfaat kepada kami, agama kami, serta Indonesia tanah air tercinta.Amiiin..3x Ya robbal 'alamin.
Dokumentasi





Tidak ada komentar:
Posting Komentar